Rupiah

Kastara.ID, Jakarta – Seiring dengan pengumumann kabinet Indonesia Maju, nilai tukar tukar rupiah berada di posisi Rp 14.035 per dolar AS pada Rabu (23/10) pagi. Nilai tersebut menguat 0,04 persen dibandingkan Selasa (22/10) kemarin, Rp 14.040 per dolar AS.

Berbeda dengan itu, sejumlah mata uang di kawasan Asia Pasifik terpantau melemah terhadap dolar AS. Untuk baht Thailand melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia melemah 0,07 persen, peso Filipina melemah 0,05 persen, dan dolar Singapura melemah 0,01 persen.

Selanjutnya, beberapa mata uang negara di Kawasan Asia juga terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea melemah 0,29 persen, yuan China melemah 0,06 persen.

Sementara itu, penguatan juga dialami oleh yen Jepang yang naik 0,07 persen, dan rupee India 0,29 persen, sementara dolar Hong Kong terpantau stagnan dan tak bergerak terhadap dolar AS.

Di berbagai negara maju, pergerakan mata uang bervariasi terhadap dolar AS. Tercatat dolar Australia menguat 0,04 persen, dan euro 0,01 persen. Sementara pelemahan terjadi pada kurs poundsterling Inggris sebesar 0,03 persen, dan dolar Kanada sebesar 0,02 persen.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, penguatan rupiah disebabkan oleh sentimen positif dari penyusunan kabinet kerja Jokowi jilid kedua.

Ariston melanjutkan, hal ini dikarenakan terutama setelah pasar mengetahui Sri Mulyani masih jadi Menkeu. Pasar sepertinya mempercayai kemampuan Sri Mulyani untuk mengawal kebijakan fiskal Jokowi.

Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah berpotensi akan beegerak di kisaran Rp 14.000 sampai dengan Rp 14.100 pada hari ini. (mar)