Denny JA

Kastara.ID, Jakarta – Konsultan Politik Denny Januar Ali atau Denny JA dikabarkan berminat menduduki posiss penting di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan Denny dikabarkan meminta jabatan sebagai komisaris PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum. Hal itu diketahui setelah pesan yang disampaikan Denny bocor dan beredar di masyarakat.

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) ini semula ingin mengirimkan pesan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan. Namun pesan yang seharusnya dikirimkan secara pribadi atau japri itu justru disampaikan ke WhatsApp Group (WAG) Tokoh Nasional. Akibatnya pesan itu pun menyebar dan kirim ulang oleh banyak orang.

Dalam pernyataanya (15/1), Denny menyebut kabar itu hanyalah gosip. Dengan santai doktor bidang Comparative Politics and Business, Ohio University, Amerika Serikat (AS) ini mengaku sudah sering digosipkan. Bahkan Denny menyebut pernah dikabarkan meminta uang Rp 45 miliar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kalau pun kabar itu benar, Denny menyatakan tidak masalah dirinya diangkat menjadi salah satu komisaris BUMN. Pasalnya pria kelahiran Palembang, 57 tahun lalu ini merasa ikut berperan memanangkan Jokowi pada ajang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Menurutnya, komisaris adalah jabatan terbuka yang bisa diduduki siapa saja.

Sementara itu Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan tidak bersedia berkomentar terkait permintaan Denny. Luhut mengaku capek menanggapi pertanyaan semacam itu. Saat memberikan keterangan di Kantor Kemenko Maritim (15/1), Luhut mengatakan banyak orang mengincar jabatan komisaris Inalum. Namun Luhut menyebut pertanyaan terkait Denny tidak bermutu. (ant)