Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD miliknya yakni PT Jakarta Tourisindo (JAKTOUR) memfasilitasi tempat tinggal atau penginapan yang nyaman dan layak bagi para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19.

Kebijakan ini disampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (26/3).

Dalam kesempatan tersebut, Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta terus memberikan berbagai dukungan untuk para tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam menghadapi wabah COVID-19 di ibukota Jakarta. Bukan hanya Alat Perlengkapan Diri (APD) yang diperlukan saat bertugas, para tenaga medis membutuhkan istirahat yang berkualitas setelah bertugas atau bergantian shift tugas.

“Garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 adalah tim medis; bekerjanya paling keras, berat, dan risikonya paling besar. Tugas yang mereka miliki amat melelahkan. Sebagian dari mereka juga merasa perlu untuk tidak pulang ke rumah karena khawatir nanti kalau pulang punya risiko. Pemprov DKI Jakarta mulai hari ini menyiapkan fasilitas tempat tinggal kepada tenaga medis, dokter (dan) perawat untuk mereka tinggal di Hotel Grand Cempaka milik Pemprov DKI sehingga mereka bisa istirahat dengan tenang, nyaman, layak, semua yang menjadi kebutuhan yang dipenuhi,” jelas Anies, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.

Untuk tahap pertama, para tenaga medis yang berasal dari Rumah Sakit Pasar Minggu dan Rumah Sakit Tarakan sudah menempati Hotel Grand Cempaka sebagai tempat menginap dan beristirahat mulai Kamis (26/3) pagi. Mereka dijemput langsung menggunakan bus Transjakarta secara bertahap.

“Tadi pagi mulai batch pertama dari RS Pasar Minggu dan RS Tarakan ada 138 tenaga medis yang sudah memanfaatkan tempat di Hotel Grand Cempaka. Kamar yang disediakan ada 220 kamar dengan 414 tempat tidur. Kapasitasnya cukup besar. Selain disiapkan tempat tinggal yang nyaman, makanan juga disiapkan, dan kita menerima dukungan dari berbagai pihak,” ujar Anies.

Anies berharap semua pihak mau berkolaborasi dalam memberikan dukungan bagi para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 khususnya di Jakarta.

“Ini akan langsung dalam waktu yang bukan sehari-dua hari/bukan seminggu-dua minggu, mungkin waktunya panjang. Kita mengharap langkah yang kita lakukan ini bisa jadi kolaborasi untuk semuanya terlibat. Ada tiga tempat lain yang sedang dalam persiapan. Semuanya di bawah JAKTOUR. Harapannya semua pihak bisa terlibat, mendukung tenaga medis di dalam mereka menjalankan tugas kemanusiaan yang amat mulia ini,” ungkapnya.

Anies pun mengapresiasi semua pihak yang saat ini telah terlibat dan ikut membantu dalam berkolaborasi memberikan berbagai dukungan bagi para tenaga medis di Jakarta.

“Saya ingin secara khusus menyampaikan terima kasih kepada perkumpulan Jasa Boga Indonesia yang ikut berpartisipasi, juga Food Station, lalu Susu Diamond, Bank DKI, juga ada dukungan dari Dompet Dhuafa dan Pasar Jaya untuk memiliki Chambers Disinfection. Jadi semua tenaga medis yang datang mengalami proses desinfeksi dulu baru kemudian memasuki fasilitas. Ini dalam rangka memastikan yang paling depan dapat dukungan yang cukup,” tuturnya.

Seperti diketahui, 50 orang tenaga medis di Jakarta telah terpapar wabah Covid-19.

“Jadi angka itu menggambarkan betapa besarnya risiko, ada dua yang meninggal. Ini terjadi di 24 rumah sakit di seluruh Jakarta. Karena itulah dukungan terhadap tenaga medis ini mutlak dibutuhkan. Pertama untuk perlindungan, kita semua siapkan APD. Kemudian tes Covid, rapid test yang alat tesnya dimiliki; sekarang diprioritaskan untuk seluruh tenaga medis sehingga mereka memiliki rasa tenang dan juga bila ada gejala awal, mereka cepat bisa tertangani,” tambah Anies.

Di samping itu, Direktur Utama JAKTOUR Novita Dewi menjelaskan bahwa para tenaga medis terkait diminta memenuhi beberapa persyaratan agar dapat memanfaatkan fasilitas tempat tinggal atau menginap dari Pemprov DKI Jakarta.

“Tenaga kesehatan tersebut mendapatkan surat pengantar dari rumah sakit dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (DKI Jakarta). Jadi kita ada tahapan, tahap pertama hari ini mulai di Grand Cempaka Business untuk RSUD tarakan dan RSUD Pasar Minggu. Tahap kedua untuk RSUD yang lain, (dan) tahap ketiga kita akan buka untuk rumah sakit yang lain selain RSUD,” terangnya.

“Kita akan melakukan tes Covid juga untuk karyawan hotel supaya untuk memastikan siapapun yang akan masuk di dalam tidak positif. Prosedur dilakukan, dari pintu masuk sampai dia keluar baik untuk tenaga medis akan ada chamber desinfektan dan satu lagi chamber untuk umum, kita buat dua chamber. Kemudian di kamar setiap hari begitu mereka check out untuk berangkat lagi ke rumah sakit kamar kita bersihkan dan selalu semua kita semprot disinfektan,” ucap Novita menambahkan.

Berikut fasilitas yang diberikan di Hotel Grand Cempaka Business antara lain:
1. Kamar Tidur
2. Toiletries
3. Layanan kebersihan kamar dengan penyemprotan disinfektan setiap hari
4. Makan pagi, siang, malam dan snack
5. Free flow minuman
6. Antar jemput dari RS ke hotel dengan bus Transjakarta
7. Layanan Customer Care 24 jam
8. Konseling dengan psikolog dan fasilitas olahraga.

Perlu diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sekitar empat penginapan milik Pemprov DKI yang akan menjadi tempat tinggal para tenaga medis. Salah satunya yang mulai hari ini (26/3) sudah dimanfaatkan adalah Hotel Grand Cempaka Business, Jakarta Pusat.
Pada tahap selanjutnya, para tenaga medis akan menginap di Hotel d’Arcici Alhijra Hotel Cempaka Putih, d’Arcici Hotel Sunter, dan d’Arcici Hotel Plumpang. (hop)