Yaqut Cholil Qoumas

Kastara.ID, Jakarta – Hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Front Pembela Islam (FPI) tampaknya bakal semakin membaik. Setelah Ketua Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengatakan banyak persamaan antara NU dan FPI, kini Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas juga mengatakan hal serupa.

Berbicara di Kompleks Gedung Parlemen, Jumat (1/11), Gus Yaqut, panggilan Yaqut Cholil Qoumas, menyebut tidak pernah ada permusahan antara Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dengan FPI. Menurut Gus Yaqut, selama ini tidak ada masalah apapun antara Banser dan FPI.

Meski demikian, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menambahkan, Banser juga tidak bermusuhan dan tidak berkawan dengan FPI. Gus Yaqut menyatakan, selama ini Banser dalam posisi netral dalam berhubungan dengan FPI.

Terkait permintaan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj agar warga NU menghormati para habaib, termasuk Habib Rizieq Shihab (HRS), Gus Yaqut mengaku sependapat. Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini mengaku NU selalu menghormati para habib, termasuk Imam Besar FPI itu. Menurutnya, bukan hanya para habib yang harus dihormati, tapi juga para guru, kyai, dan orang tua.

Namun, Gus Yaqut tidak sependapat jika pernyataan Said Aqil itu bakal mencairkan hubungan FPI dan Banser. Pasalnya kedua ormas itu memang tidak pernah bermusuhan. Putra tokoh NU Muhammad Cholil Bisri ini menjelaskan perbedaan Banser dan FPI hanya masalah cara perjuangan. Gus Yaqut menyebut Banser berjuang dengan cara amar ma’ruf, sedangkan FPI menggunakan nahi munkar. Gesekan yang kerap terjadi, menurut Gus Yaqut hanyalah dinamika lapangan dan sifatnya sangat situasional. (rya)