Rumput laut

Kastara.id, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berhasil melakukan alih profesi eks penangkap benih lobster menjadi pembudidaya rumput laut yang mendapat bantuan dari KKP. Mereka telah berhasil melakukan panen raya rumput laut bersama Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Kabupaten Lombok Timur pekan lalu.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, panen ini merupakan bukti nyata keberhasilan program alih profesi bagi eks-penangkap benih lobster yang saat ini menjadi salah satu program unggulan KKP sekaligus sebagai upaya mendorong peningkatan produksi rumput laut nasional.

“Keberhasilan ini menambah optimisme bahwa usaha budi daya ini memang menjadi salah satu solusi paling efektif bagi peningkatan ekonomi dan menjadi mata pencaharian yang menguntungkan, ramah lingkungan, dan berkelanjutan bagi masyarakat eks-penangkap benih lobster,” ujar Slamet dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/1).

Program ini menurut Slamet tidak hanya berdampak tunggal, selain bertujuan untuk membantu masyarakat eks-penangkap benih lobster secara ekonomi, namun juga akan berdampak positif secara ekologi khususnya sekitar perairan lombok yang menjadi lokasi berkembangnya benih lobster.

“Bu Susi Menteri Kelautan dan Perikanan, sejak awal menegaskan bahwa pembangunan perikanan termasuk perikanan budi daya, haruslah dapat memenuhi pilar-pilar kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan. Ketiganya harus berjalan seiring dan bersama-sama. Tidak boleh demi kesejahteraan maka mengabaikan keberlanjutan usaha, akibat over eksploitasi dalam memanfaatkan sumber daya, pun sebaliknya. Oleh karena itu, usaha budi daya rumput laut bagi masyarakat eks penangkap benih lobster ini tepat secara ekonomi dan ramah secara ekologi,” jelas Slamet.

Pada kesempatan ini, panen difokuskan di lokasi budidaya rumput laut desa Seriweh dan Ekas Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Berhasil dipanen rumput laut sebanyak 150 ton atau sekitar 25-30 persen dari perkiraan panen total. Panen rumput laut akan dilakukan secara bertahap dan pada saat puncak nanti setidaknya akan dipanen sebanyak 600 ton rumput laut.

Saat ini pembudi daya menjual rumput laut kering hasil penen mereka dengan harga Rp 16.000-17.000 per kg sehingga mereka mampu meraup pendapatan Rp 10-15 juta per orang. Waktu pemeliharaannya pun sangat singkat yaitu hanya 40 hari sehingga dalam 1 tahun bisa dilakukan 5-6 kali panen

Sebagaimana diketahui, usaha budi daya rumput laut merupakan bagian dari program alih profesi bagi masyarakat eks penangkap benih lobster yang dilakukan oleh KKP, dimana secara keseluruhan ada sebanyak 2.246 paket berbagai jenis usaha budi daya disalurkan kepada 2.246 rumah tangga perikanan (RTP). Untuk budi daya rumput laut sendiri sebanyak 728 paket, lainnya untuk budi daya ikan bawal bintang 655 paket, budi daya ikan kerapu 580 paket, budi daya bandeng 40 paket, budi daya udang vaname 20 paket, budi daya lele 209 paket, budi daya nila sebanyak 14 paket, serta perahu untuk sarana angkut rumput laut sebanyak 71 unit.

Khusus dukungan dalam bentuk usaha budi daya rumput laut, selain di Kabupaten Lombok Timur juga tersebar di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat. Hingga akhir Desember ini, di Kabupaten Lombok Timur sendiri telah berhasil dipanen rumput laut sebanyak 600 ton, di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 100 ton, dan di Kabupaten Lombok Barat juga sebanyak 100 ton. Dari keseluruhan 728 paket dukungan usaha budi daya rumput laut diharapkan akan diperoleh produksi sebanyak 9.100 ton rumput laut basah atau 910 ton rumput laut kering senilai Rp15,5 miliar setiap kali musim panen.

Slamet juga menyampaikan bahwa saat ini tidak hanya rumput laut yang mulai panen, namun usaha budi daya lainnya seperti ikan lele juga sudah mulai panen, menyusul berikutnya udang vaname, ikan bandeng dan nila dan harga yang berlaku di pasar pun cukup baik.

“Pemilihan usaha budi daya oleh masyarakat eks-penangkap benih lobster sepenuhnya diserahkan pada mereka. Silahkan mereka yang memilih dan kami yang memfasilitasi. Alhamdulillah saat ini sudah mulai panen, setelah rumput laut segera menyusul ikan lele yang akan panen, berikutnya udang, bandeng, nila dan komoditas lainnya. Dengan panen ini, masyarakat sudah merasakan dampak positif program ini,” terang Slamet. (mar)