Palupi Esfandiany meraih penghargaan Most Outstanding Delegate of UNICEF dan Keisha Rochelline Simorangkir meraih penghargaan Best Verbal Commendation of WHO. Selain itu, SMAN 8 juga mendapat penghargaan Best Performances untuk Cultural Performances.

Keisha Rochelline, mengaku sangat bersyukur atas penghargaan yang telah diraihnya itu. Ia berjanji akan meningkatkan kualitasnya untuk pencapaian di ajang kompetisi lain di kancah internasional demi mengharumkan nama sekolah dan bangsa Indonesia di mata dunia

“Dengan mengikuti Model United Nations (MUN), kami bisa belajar lebih banyak lagi mengenai isu global. Kami juga didorong untuk membaca research papers, policy strategis, dan artikel tentang negara yang kami representasi,” ujar Keisha, Jumat (2/6)

Hal senada diucapkan Palupi. Menurutnya, dengan mengikuti kompetisi ini dirinya mendapat kesempatan untuk membuka jaringan dengan dunia luar sekaligus bertukar pikiran dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda.

“Kami ucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung sejak awal. Sehingga kami bisa tampil di kancah internasional. Khususnya orang tua, pihak sekolah, sahabat, dan sebagainya,” ujar Palupi.

Wakil Kepala SMAN 8 Jakarta, Gatot Handoko menjelaskan, Asia World Model United Nations ini diikuti oleh 227 peserta yang berasal lebih dari 30 negara. Mereka berkompetisi menunjukkan kemampuan dalam kepemimpinan, negosiasi, dan diplomasi.

“Dalam kompetisi, setiap peserta diberi kesempatan belajar berdiplomasi melalui simulasi pertemuan berbagai council PBB. Yaitu dengan menyampaikan pandangan negaranya mengenai isu yang dibahas di council tersebut,” ujar Gatot,

Dijelaskan Gatot, Asia World Model United Nations tahun ini ini mengusung tema ”The Changing Global Order. Tackling Challenges Through Harmony” dengan berfokus mengatasi masalah pendidikan, kebudayaan, dan kesehatan global. (hop)