Jakarta

Kastara.ID, Jakarta – Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada bulan Desember 2020 mencatat inflasi sebesar 0,26% (mtm), sedikit lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,27% (mtm). Inflasi IHK Jakarta bersumber terutama dari inflasi kelompok Makanan Minuman dan Tembakau, kelompok Transportasi, kelompok Kesehatan, dan kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Lainnya.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan DKI Jakarta pada Desember 2020 tercatat sebesar 1,59% (yoy). Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami inflasi sebesar 1,07% (mtm), dan menyumbang sebagian besar dari inflasi IHK DKI Jakarta Desember 2020, yakni mencapai 0,23% (mtm).

“Inflasi pada kelompok tersebut bersumber dari kenaikan harga beberapa komoditas terutama aneka cabai, telur ayam ras, daging ayam ras, jeruk, tomat dan minyak goreng,” ujar Onny Widjanarko, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, dalam keterangan tertulisnya (5/1).

Lalu untuk kelompok Transportasi mengalami inflasi sebesar 0,29% (mtm), dan berkontribusi sebesar 0,03% (mtm) terhadap inflasi IHK DKI Jakarta Desember 2020. Inflasi kelompok ini terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara seiring meningkatnya kembali jumlah pengguna angkutan udara khususnya pada saat libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2021.

“Kepercayaan masyarakat pada aturan keselamatan dan protokol kesehatan yang dijalankan secara ketat oleh angkutan udara pada masa pandemi COVID-19 membuat masyarakat tidak ragu untuk kembali melakukan perjalanan menggunakan angkutan udara,” imbuhnya.

Selain dua kelompok pengeluaran tersebut, beberapa kelompok yang tercatat mengalami inflasi pada bulan Desember 2020 adalah kelompok Kesehatan (0,47%, mtm), kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran (0,05%, mtm) dan kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar (0,03%, mtm). Sementara itu, dua kelompok pengeluaran yang tercatat stabil pada bulan Desember yaitu kelompok Pendidikan dan kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan.

Peningkatan inflasi IHK lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada beberapa kelompok pengeluaran. Empat kelompok pengeluaran yang tercatat deflasi adalah kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (-0,15%, mtm), kelompok Pakaian dan Alas Kaki (-0,10%, mtm), serta kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga dan kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya masing-masing sebesar -0,02% (mtm).

Deflasi terbesar bersumber dari komoditas emas perhiasan, yakni sebesar -1,29% (mtm) dengan andil terhadap inflasi Jakarta sebesar -0,02%.

Terkendalinya IHK Jakarta pada Desember 2020 tidak terlepas dari koordinasi dan langkah-langkah proaktif yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta.

“Selama bulan Desember 2020, TPID Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai kegiatan strategis diantaranya adalah High Level Meeting (HLM) TPID DKI Jakarta tanggal 16 Desember 2020 yang dipimpin oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, talkshow dan Iklan Layanan Masyarakat di beberapa radio untuk memberikan informasi mengenai kecukupan pasokan dan belanja bijak menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru 2021 dan Gelar Pangan Murah yang menjual telur ayam ras di lima pasar yang dikelola oleh PD Pasar Jaya yaitu Pasar Tomang Barat, Pasar Lenteng Agung, Pasar Cijantung, Pasar Tebet, dan Pasar Palmerah,” tuturnya.

Ke depan, seiring dengan perkiraan membaiknya perekonomian Jakarta pada tahun 2021, inflasi diperkirakan akan meningkat pula. Konsistensi dan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga serta koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPIP (Tim Pengendalian Inflasi Pusat), TPID dan forum-forum yang ada akan terus dipertahankan agar inflasi Jakarta tetap terkendali dan mendukung tercapainya sasaran inflasi nasional sebesar 3,0%±1%. (hop)