TKA China

Kastara.ID, Cilegon – Wali Kota Cilegon, Banten, Edi Ariadi mendadak menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkpmida). Hal ini terkait dengan kabar masuknya 200 tenaga kerja asing (TKA) asal China di Kota Cilegon. Kabar ini telah menimbulkan keresahan masyarakat lantaran para TKA China diduga terpapar virus corona.

Saat menyampaikan keterangannya (6/2), Edi menyatakan pihaknya terus bersiaga menghadapi penyebaran virus corona. Pasalnya di Kota Cilegon banyak terdapat perusahaan dan investor berasal dari China. Itulah sebabnya Forkopimda berkumpul guna membahas isu yang berkembang. Turut hadir dalam rapat tersebut Kapolres, Dandim, camat dan lurah di Cilegon.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon Arriadna mengakui telah masuk 200 TKA China. Namun hanya 20 orang yang benar-benar TKA baru. Sedangkan sisanya adalah TKA yang sudah sejak lama berada di Cilegon. Bahkan ada yang sudah tinggal di kota paling ujung barat pulau Jawa itu sejak Januari 2019.

Arriadna menambahkan, TKA China terakhir masuk ke Cilegon pada 6 Desember 2019. Sehingga pihaknya memastikan para TKA sudah melewati masa isolasi selama 14 hari. Bahkan menurutnya, ada beberapa TKA China yang membatalkan kembali ke Indonesia karena ada larangan dari pemerintah Indonesia.

Arriadna menyebut, seharusnya pada Senin (3/2) dan Rabu (5/2) ada TKA China yang datang. Namun terpaksa dibatalkan lantaran tidak ada penerbangan dari dan menuju China.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon Suparman menegaskan telah memerintahkan anak buahnya melakukan pengecekan langsung ke beberapa perusahaan. Selain itu Disnaker juga akan melakukan sidak ke beberapa tempat tinggal para TKA China. Suparman menyebut, para TKA China belum tentu terpapar virus corona. Namun ia juga menyayangkan para TKA China tersebut datang tanpa melalui proses karantina sesuai standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO. (yan)