Dewi Ambarwati Tanjung

Kastara.ID, Jakarta – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewi Tanjung menyebut kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan hanyalah rekayasa. Itulah sebabnya Dewi melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penyebaran berita bohong.

Saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, kemarin (6/11), Dewi mengaku telah menyaksikan dan mendalami rekaman closed circuit television atau CCTV peristiwa itu. Wanita bernama asli Dewi Ambarwati ini menilai banyak kejanggalan dalam kasus ini. Bentuk luka, kepala yang diperban, dan mata yang tiba-tiba buta adalah beberapa kejanggalan yang disebutnya.

Dewi menjelaskan, orang yang tersiram air keras seharusnya bereaksi dengan duduk dan terguling. Namun dalam rekaman CCTV menurut Dewi, Novel justru menyiramkan air sebagai pertolongan pertama. Kemungkinan hal itu untuk menetralkan efek dari air keras.

Selain itu wanita yang juga pernah melaporkan Amien Rais ini merasa aneh dengan luka yang diderita Novel. Pasalnya Novel hanya mengalami luka di mata sedangkan kulitnya tidak mengalami luka. Seharusnya efek dari penyiraman air keras juga membakar atau melukai bagian kulit Novel.

Itulah sebabnya Dewi meminta polisi mengungkap kasus ini. Selain itu ia juga meminta tim dokter independen melakukan pemeriksaan kebenaran luka yang dialami Novel. Dewi juga meragukan rekam medis yang dikeluarkan tim dokter rumah sakit di Singapura.

Wanita yang gagal menjadi anggota legislatif ini menegaskan, laporan yang ia buat atas nama pribadi. Ia meminta tindakannya melaporkan Novel tidak dikaitkan dengan PDIP, partai tempat ia bernaung. (rya)