Kastara.id, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyarankan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono, bisa bertemu secara rutin.

Pertemuan antara Jokowi -panggilan akrab Joko Widodo- dengan SBY secara rutin yang ditunjukkan ke publik juga akan menghindari kesan kasak-kusuk. Apalagi keduanya merupakan negarawan. “Namanya mantan presiden dan presiden itu harus rutin ketemu. Jangan main belakang, karena dua-duanya ini negarawan,” ujar Fahri di Jakarta, Jumat (10/4) malam.

Fahri menambahkan, pertemuan secara rutin setidaknya akan menghindari kesalahpahaman. Hal itu juga akan menghilangkan persoalan pribadi. “Ketemu secara rutin. Santai aja, kan hubungan pribadi antara presiden nggak boleh ada masalah,” kata Fahri. Kalaupun ada perbedaan pandangan dalam politik, kata Fahri, maka Jokowi dan SBY tak semestinya menjadi renggang.

Fahri mengharapkan ada hubungan yang profesional. Fahri lantas mencontohkan kebiasannya melontarkan kritik tajam ke pemerintahan Jokowi. “Tapi jangan dianggap hubungan pribadi saya jelek,” ujar legislator asal NTB itu.

Dia lantas mengingatkan presiden maupun mantan presiden untuk tetap nenunjukkan sikap negarawanan “Daripada lihat orang berantam, kan lebih baik lihat orang damai,” katanya. (dwi)