Kastara.id, Bandung – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tampaknya sedang galau. Dirinya mulai memikirkan hengkang dari ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Walau telah dipinang Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Ridwan bakal memikirkan langkah tersebut karena semakin tingginya ketidakpastian dukungan dari partai-partai lain yang akan ikut meminangnya.

Namun kondisi dukungan tersebut dibantah oleh Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustofa. Saan menilai perkembangan yang dirasakan Ridwan Kamil saat ini bukan disebabkan adanya ketidakpastian dukungan. Saan lebih melihat adanya manuver politik adu domba dari kelompok yang merasa tidak senang.

Menurut Saan, hingga hari ini, Wali Kota Bandung yang akrab disapa Kang Emil tetap diusung Nasdem. “Jadi ada upaya adu domba oleh kelompok politik tertentu, Kang Emil dengan Nasdem,” kata Saan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/6).

Manuver politik kelompok lawan, lanjut Saan, terjadi karena mereka panik mengingat Ridwan Kamil diusung Nasdem jauh lebih awal sebagai calon gubernur. Dengan situasi tersebut, sangat wajar jika manuver adu domba gencar dilakukan untuk menciptakan situasi ketidakpastian dukungan kepada Ridwan Kamil. “Itu semua karena ketakutan terhadap Kang Emil, mereka keduluan langkahnya sama Nasdem. Mereka panik, segala cara mereka lakukan, termasuk memfitnah kang Emil,” ujar Saan.

Setelah secara resmi dipinang Nasdem, Ridwan Kamil mengaku kesiapan dirinya maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Barat masih dibayangi ketidakpastian walau telah mendapat dukungan dari Nasdem.

Untuk memastikan kondisi terkini, Ridwan Kamil melakukan safari politik ke daerah-daerah di setiap akhir pekan. Dirinya mencoba menjalin komunikasi dengan partai lain, terutama mengingat posisi Nasdem saat ini yang hanya memiliki lima kursi di DPRD Jawa Barat.

“Mau maju jadi calon juga belum pasti karena baru lima kursi dari 20. Jadi masih ikhtiar,” ujar Ridwan Kamil (9/6).

Akibat ketidakpastian tersebut, Ridwan Kamil berniat mundur dari konstestasi politik di Pilgub Jabar. Sikap tersebut akan menjadi pilihannya jika kans politiknya tidak bernasib baik sekalipun hal itu berlanjut ke Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018.

“Jadi jangan kaget kalau saya enggak jadi maju, enggak (ikut Pilwalkot lagi). Saya mau pensiun saja, jadi arsitek,” katanya. (raf)