Wisuda

Kastara.ID, Jakarta – Sebagai kawah candradimuka sektor kelautan dan perikanan, Politeknik (Poltek) KP terus menghadirkan inovasi untuk sektor ini. Sejumlah inovasi pun dipaparkan saat wisuda daring nasional yang diikuti oleh 1.356 lulusan.

“Tolong ini terus pertahankan, dan saya minta seluruh jajaran poltek jangan pernah menyerah dalam membina kader-kader bangsa,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat melepas para wisudawan di Gedung Mina Bahari IV, Senin (10/8).

Guna menegaskan komitmennya, Menteri Edhy meminta jajarannya untuk memberdayakan aset tanah jika memang diperlukan untuk pengembangan pendidikan. Tanah tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun tambak, kolam bioflok. Bahkan, jika sudah tidak ada lagi lahan, dia pun merestui untuk pencarian lahan-lahan baru yang masih terbengkalai.

“Itu tugas kita ke depan. Anggaran masih ada,” sambungnya.

Sementara Direktur Politeknik AUP Ilham mengatakan, para taruna dengan pendampingan dosen pembimbing menghasilkan berbagai inovasi, yang kemudian dipilih sejumlah karya terbaik untuk didaftarkan hak cipta. Salah satu inovasi dihasilkan oleh Taruna Rian Achmad Sanjaya, dari Program Studi (Prodi) Teknologi Akuakultur, terkait pemanfaatan Kombinasi LSA Bacteria (Lactobacillus sp, Saccharomyces cerevisiae, Acetobacter sp.) untuk penyerapan protein pada pakan.

“Inovasi ini telah diaplikasikan dalam skala laboratorium dan skala lapang pada budidaya udang vaname, untuk selanjutnya diimplementasikan di masyarakat,” urai Ilham.

Ilham menambahkan, salah satu inovasi yang sedang dalam tahap pengurusan Hak Paten dihasilkan oleh Taruna Bagus Wicaksono dari Prodi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, tentang mesin ekstraksi albumin ikan gabus (Channa striata) metode gantung berbasis aplikasi eWeLink. Alat ekstraksi albumin tersebut dapat digunakan untuk industri skala rumah tangga.

“Selain khusus didesain menggunakan thermostat berkapasitas besar, juga dioperasikan nirkabel menggunakan aplikasi eWelink dari telepon selular,” jelasnya.

Inovasi lainnya dihasilkan oleh Taruna Muhammad Nur Abdul Aziz, Prodi Permesinan Perikanan, yang membuat  micro controller kelistrikan kapal ikan berbasis android. Alat ini menggunakan modul Arduino Uno R3 arus 12Volt dan modul relay arus 220 volt untuk lampu, terminal, pompa serta arus 3 volt untuk dynamo motor, yang dapat dikontrol menggunakan handphone android jangkauan 10–15 meter. Dengan adanya alat kontrol kelistrikan otomatis pada kapal ikan bisa mempermudah kontrol dan pengoperasian kelistrikan pada kapal dari jarak jauh, meskipun terhalang dengan sekat-sekat dinding.

Selanjutnya dari program Pasca Sarjana Politeknik AUP, beberapa Inovasi yang dihasilkan antara lain Rancang Bangun Mesin Pendingin Air Meja Panjang Ikan, Pemanfaatan Silase Ikan Sebagai Media dan Pakan Cacing Sutera, Pemberat Batu Beton Pada Penangkapan Handling Ikan Tuna, Penguat Rasa Dari Hasil Samping Industri Perikanan, Monitoring Kualitas Air Tambak Menggunakan Aplikasi Hydrocolor, Fortifikasi Konsentrat Protein Ikan Layang Pada Kue Gapit. Kemudian tim dosen dan taruna Prodi Permesinan Perikanan membuat inovasi slurry ice machine (mesin pembuat bubur es) dari air laut. Bubur es yang dihasilkan lebih efektif digunakan untuk ikan karena dapat masuk ke dalam bagian tubuh ikan daripada menggunakan balok es.

“Hasilnya proses pendinginan lebih cepat, ukuran lebih kecil, hemat listrik, cocok diaplikasikan pada proses pre-cooling sebelum masuk Air Blast Freezer, dengan kapasitas 2 ton per hari,” kata Ilham.

Adapun tim taruna Politeknik Angkatan 53 yang saat ini masih mengikuti pembelajaran online dari rumah diantaranya menghasilkan inovasi tepung makanan dari propagul mangrove (rhizopora), yang dapat mensubstitusi tepung terigu hingga 40%. Dari temuan inovatif ini, mereka berhasil menghasilkan tiga produk berupa MANG Donat, MANG Pie, dan MANG Brownies. Terdapat pula inovasi Bugill (Bubu Gillnet), alat penangkap ikan yang menggabungkan antara bubu dengan gillnet; Sargasoap (Sargasum Soap), sabun cair dengan ekstrak rumput laut Sargassum sp yang baik untuk membunuh bakteri dan menghaluskan kulit; propagol, buah dari mangrove, yang dimanfaatkan sebagai bibit, plup bio paper, dan bahan tinta batik; Batik Primary, produk kerajinan tangan ramah lingkungan yang memanfaatkan limbah organik propagul kering dan daun ketapang tua; siomay lele rawit; dan sebagainya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja mengatakan, sesuai dengan wajah baru Sekolah Tinggi Perikanan menjadi Politeknik AUP, ia berharap agar wisudawan tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeker), melainkan juga menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja (job creater).

“Agar para lulusan satuan pendidikan lingkup KKP dapat terjun berwirausaha dalam sektor kelautan dan perikanan,” kata Sjarief.

Lebih lanjut, Sjarief menyampaikan jumlah lulusan yang diwisuda pada kesempatan ini sebanyak 481 orang, dengan rincian Program Diploma IV Prodi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI) sebanyak 69 orang, Permesinan Perikanan (MP) sebanyak 54 orang, Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH) sebanyak 78 orang, Teknologi Akuakultur (TAK) sebanyak 95 orang, Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan (TPS) sebanyak 68 orang, Penyuluhan Perikanan (PP) sebanyak 84 orang, dan Program Pascasarjana Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP) sebanyak 33 orang.

Para lulusan tak hanya memperoleh ijazah tapi juga sertifikat keahlian, antara lain Ahli Nautika Kapal Penangkapan Ikan Tingkat 1 (ANKAPIN 1) untuk Prodi TPI; Basic Safety Training (BST) untuk Prodi TPI dan MP; Ahli Teknika Kapal Penangkapan Ikan Tingkat 1 (ATKAPIN 1) untuk Prodi MP; Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)/PMMT untuk Prodi TPH; Sertifikat Pengolahan Ikan (SPI) untuk Prodi TPH; Sertifikat Sensori untuk Prodi TPH; Manajer Pengendalian Mutu (MPM) untuk Prodi TAK; Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) untuk Prodi TAK; Marine Protected Area Design (MPAD) untuk Prodi TPS; Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Prodi TPS; dan Penyuluh Level Supervisor untuk Prodi PP. Ijazah tersebut diakui di Dunia Usaha dan Dunia Industri serta bermanfaat bagi para lulusan untuk berwirausaha. (wepe)