M Jamiluddin Ritonga

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Luhut Binsar Panjaitan untuk memimpin Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Penunjukan tersebut memberi kesan Luhut memang orang yang paling dipercaya Jokowi.

“Jokowi terkesan merasa nyaman bila pekerjaan strategis diserahkan kepada Luhut. Sepertinya ada keyakinan bagi Jokowi, semua pekerjaan yang diberikan kepada Luhut akan dapat diselesaikan dengan baik,” ungkap M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Politik Komunikasi Universitas Esa Unggul Jakarta kepada Kastara.ID, Senin (11/10) siang.

Karena itu, imbuhnya, di masyarakat Luhut kerap disebut menteri semua urusan. Pokoknya, semua yang diurus Luhut seolah-olah akan beres.

“Kepercayaan yang besar terhadap Luhut tentu dapat memberi kesan kurang baik terhadap kabinet Presiden Jokowi. Bisa jadi, anggota kabinet lain tidak berkenan atas kepercayaan yang berlebihan kepada Luhut, terutama anggota kabinet yang kemampuannya lebih baik daripada Luhut,” ungkap pengamat yang kerap disapa Jamil ini.

Selain itu, kepercayaan kepada Luhut dapat memberi dua makna. Pertama, Luhut diberi banyak jabatan karena Jokowi kemungkinan menilainya memiliki banyak bakat (multitalenta). Luhut dianggap sosok serba bisa untuk memimpin lembaga berbagai bidang, dan Jokowi yakin akan berhasil.

“Memang beberapa tugas yang diberikan Jokowi kepada Luhut ada hasilnya. Salah satunya, Luhut dinilai berhasil memimpin penanganan pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali,” ungkap Jamil yang juga mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.

Kedua, Luhut ditunjuk memimpin berbagai bidang bisa jadi untuk menjadi bumper pemimpin yang sesungguhnya. Luhut kemungkinan dianggap sosok yang mampu menutupi kekurangan dan melindungi pemimpinnya.

“Masyarakat tentu dapat menilai sendiri Luhut masuk klasifikasi pemimpin yang mana. Pemimpin yang memang serba bisa atau pemimpin yang dapat menutupi kekurangan pemimpinnya (bumper),” tandas Jamil. (dwi)