Paguyuban Warga Solo Peduli Pemilu (PWSPP)

Kastara.ID, Jakarta – Niat Gibran Rakabuming Raka maju dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) Kota Surakarta 2020 mulai mendapat ganjalan. Bukan hanya dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang sedari awal tidak mendukung pencalonannya. Penolakan kini datang dari Paguyuban Warga Solo Peduli Pemilu (PWSPP) yang keberatan Gibran mengikuti Pilkada 2020.

Ketua PWSPP Johan Syafaat Mahanani (10/12) mengatakan, penolakan lantaran Gibran tercatat pernah tidak menggunakan hak pilihnya atau golput pada Pilkada Kota Surakarta 2015. Bahkan menurut Johan, Gibran saat ini lebih memilih berada di luar kota daripada menghadiri dan berpastisipasi pada pemilihan Wali Kota Surakarta atau Solo pada tahun 2015.

Johan menyebut sikap golput putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu bertolak belakang dengan keinginannya mengikuti Pilkada 2020. Menurut Johan aneh jika dulu Gibran tidak menggunakan hak pilihnya dan sekarang meminta warga Solo untuk memilihnya.

Johan menuturkan, jika orang yang memilih golput diberi kesempatan dipilih, akan menjadi contoh buruk bagi generasi muda dan melatih mereka bersikap egois. Hal ini bisa menjadi preseden buruk, saat seseorang tidak menggunakan hak pilihnya tapi justru minta dipilih. Lebih buruk lagi jika nantinya disetujui.

Itulah sebabnya Johan menyarankan pengusaha martabak Markobar itu menunda keinginannya maju pada Pilkada Kota Surakarta 2020. Ia meminta Gibran membuktikan terlebih dahulu keikusertaanya pada Pilkada Kota Surakarta 2020 dengan menggunakan hak pilihnya. Setelah itu barulah pada 2025 Gibran bisa mencalonkan diri menjadi Wali Kota Surakarta.

Sementara itu relawan pendukung Gibran, Antonius Yogo Prabowo mengaku tidak mempermasalahkan penolakan yang disampaikan PWSPP. Antonius memastikan Gibran tidak terpengaruh dan tetap melakukan blusukan di sejumlah pasar tradisional. Menurut politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, Gibran menanggapinya dengan santai dan tidak terpancing. (yan)