Demo 11 April 20222

Kastara.ID, Jakarta – Unjuk rasa di depan gedung DPR RI yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berujung ricuh, usai adanya oknum non mahasiswa yang melakukan tindakan anarkis berupa pengeroyokan.

Salah satu yang menjadi korban pengeroyokan massa ialah seorang pegiat media sosial yang juga dosen Universitas Indonesia di depan Gedung DPR dan juga enam anggota Polri terluka karena lemparan batu saat mengamankannya.

Koordinator Media BEM SI, Lutfi Yufrizal mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan aksi anarkis dan pengeroyokan terjadi dalam unjuk rasa tersebut.

“Kami menyayangkan adanya tindakan seperti itu karena memang kebebasan pendapat harus ada di masyarakat ataupun elemen masyarakat,” kata Luthfi saat dikonfirmasi, Selasa (12/4).

Luthfi kemudian menjelaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak mengetahui seorang pegiat media sosial yang juga dosen UI ada di lokasi tersebut. Ia juga menegaskan bahwa aksi pengeroyokan tidak berkaitan dengan BEM SI.

“Saya kurang tahu kalau soal itu (seorang pegiat media sosial yang juga dosen), tapi ini tidak ada sangkut-pautnya dengan BEM SI,” terangnya.

Lebih lanjut, Luthfi menegaskan bahwa pihaknya sudah terlebih dulu mundur dari depan Gedung DPR RI setelah perwakilan mahasiswa menyampaikan audiensi dan tuntutan ke Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco. Sehingga saat pengeroyokan terjadi, seluruh mahasiswa tidak ada yang berada di lokasi kejadian.

“Masa dari BEM SI waktu itu sudah tidak berada di depan gedung DPR, sudah ditarik mundur,” jelas Luthfi. (ant)