Pemkab Batang

Kastara.ID, Depok – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, hari ini melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kota Depok. Kunker diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri.

Supian Suri menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pemkab Batang untuk berkunjung melaksanakan benchmarking ke Kota Depok, sebagaimana tema yang diminta oleh Pemkab Batang.

Dalam kunjungan tersebut, Pemkab Batang mempelajari empat hal. Yaitu perencanaan pembangunan, optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), penanganan kemiskinan, dan percepatan penurunan stunting.

“Kami lihat Kota Depok perkembangan daerahnya sudah melejit jauh di atas Kabupaten Batang. Oleh sebab itu, kami ingin tahu kiat-kiat yang dilakukan Pemkot Depok,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Batang, Lani Dwi Rejeki di Aula Sapa Saba Bappeda, Lantai 1, Gedung Dibaleka II, sebagaimana dilansir laman resmi Kota Depok, Selasa (12/7).

Lani menjelaskan, salah satu masalah di daerahnya adalah kasus stunting yang mencapai angka 21,7 persen. Pemkab Batang ingin mengadopsi upaya yang telah dilakukan Pemkot Depok dalam penanganan stunting yang kini menunjukkan penurunan angka menjadi 3,42 persen dan masuk kategori rendah.

“Seluruh stakeholder termasuk TNI-Polri kami terjunkan langsung ke desa-desa untuk melihat perkembangan, pencegahan dan penanganan stunting. Ini baru upaya tapi belum ada hasil, kami ingin tahu apakah ada dukungan anggaran dan program perangkat daerah dalam penanganan kasus stunting,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana menyambut baik kunker tersebut. Menurutnya, dalam proses perencanaan pembangunan Pemkot Depok memiliki inovasi program. Salah satunya Sinergitas Perencanaan Partisipatif Pembangunan (SAPA SABA), Forum Kemitraan, dan Musrenbang Anak.

Kemudian, sambungnya, dalam percepatan penurunan stunting, pihaknya juga melaksanakan Gerakan Bersama Hayuk Berantas Stunting (Geber Hebring) dan Program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D’Sunting Menara), dimana beberapa perangkat daerah dan mitra memiliki program untuk menurunkan kasus stunting.

“Setiap kunjungan membawa makna dan bertukar pengalaman yang cukup baik. Kami sedang identifikasi kerja sama apa yang bisa dikembangkan dengan Kabupaten Batang. Misalnya, Aplikasi Teman Litbang, kalau mereka mau mengadopsi kita akan lakukan kerja sama,” pungkasnya. (dha)