Pemilu 2019

Kastara.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2016 sebesar 70,09. Angka ini terus mengalami perubahan hingga mencapai 73,04 di tahun 2014 dan 72,82 di 2015.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa IDI 2016 sebesar 70,09 masuk dalam kategori sedang. “Hal ini menunjukkan bahwa iklim demokrasi di Indonesia  di tingkat sedang dan relatif kondusif,” katanya di Jakarta, Kamis (14/9).

Disebutkan menurut Provinsi ada tiga kota yang mengalami kenaikan paling tinggi di atas 10 poin yaitu Maluku (12,30 poin), Maluku Utara (11,74 poin), dan Bangka Belitung (10,69).

“Sebaliknya, terdapat dua provinsi dengan kenaikan di atas 10 poin yaitu DKI Jakarta (14,47 poin) dan Sumatera Barat (13,05). Hal ini salah satunya yang menyebabkan kualitas IDI 2016 menurun,” ujar Suhariyanto.

Penurunan kualitas IDI 2016 disebabkan oleh indikator kebebasan sipil (kebebasan berkumpul dan berserikat). Tidak hanya itu, dalam pelaksanaan pilkada, baik dalam hambatan berkumpul dan berpendapat.

Perubahan angka IDI 2015-2016 dipengaruhi oleh tiga aspek demokrasi yaitu kebebasan sipil turun 3,85 poin menjadi 76,45, Hak-hak politik turun 0,52 poin menjadi 70,11, dan lembaga demokrasi turun 4,82 menjadi 62,05. (nad)