Paulus Waterpauw

Kastara.ID, Jayapura – Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan bahwa ribuan mahasiswa yang pulang kampung dan tak mau melanjutkan pendidikan menjadi beban sosial bagi pemerintah daerah (pemda).

Paulus menjelaskan bahwa saat ini tercatat 2.600 orang dan pertanyakan alasan kepulangan mereka (14/10).

Meski demikian, Paulus tidak merinci beban sosial yang dia maksud dan hanya mengatakan bahwa pelajar dan mahasiswa merupakan kalangan yang paling rentan disusupi dan dipengaruhi oleh pihak yang memiliki agenda tertentu di Papua.

Kapolda juga mengatakan, mahasiswa juga telah diminta untuk kembali melanjutkan studi di kampus masing-masing dan sangat menyayangkan ketika mahasiswa menolak undangan pertemuan dari Gubernur Papua Lukas Enembe serta tokoh Forum Pimpinan Daerah (Forkompinda) pada Jumat lalu (11/10).

Menurut Paulus, pertemuan dengan Gubernur Papua serta tokoh masyarakat dan agama bisa digunakan mahasiswa untuk mencari solusi atas peristiwa yang terjadi belakangan.

Hingga saat ini, Paulus meminta seluruh anggotanya untuk terus memperhatikan perkembangan situasi di Papua serta harus peka dan selalu waspada terhadap informasi yang beredar.

Paulus juga mengimbau kepada Polres seantero Papua yang mendapat tambahan pasukan Brimob BKO dari daerah lain untuk selalu bersinergi berkomunikasi dan koordinasi secara maksimal. Terutama dalam menggelar kegiatan patroli bersama, razia senjata tajam, minuman keras, serta menempatkan pos-pos keamanan di wilayah rawan. (yan)