Pilkada Kota depok 2020

Kastara.ID, Depok – Wakil Ketua MWC Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Beji, Imam Asrori menyatakan, PBNU telah menginstruksikan kadernya untuk memenangkan pasangan wali kota dan wakil wali kota Depok Pradi Supriatna dan Afifah Alia di Pilkada Kota Depok, 9 Desember 2020.

Penegasan ini diutarakan Asrori menanggapi adanya informasi warga NU Kota Depok terpecah dalam memberikan dukungan di pilkada serentak, pada bulan depan.

“Kami (NU) mendukung penuh pasangan Pradi-Afifah karena telah diinstruksikan oleh kiai dan para ulama. Insya Allah, kami sami’na wa atho’na,” katanya saat ditemui di kediamannya di wilayah Tanah Baru, Beji, Kota Depok (11/11) seperti dilansir pradiafifah.com.

Asrori menegaskan, adanya informasi warga NU mendukung paslon lain di Pilkada Depok 2020, hanyalah kerjaan sekelompok orang yang ingin memecah belah kekompakan NU. Sebab dengan nama besarnya, NU telah sukses mengantarkan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin menjadi presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019.

Asrori bilang, NU juga telah sukses mengantarkan Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jawa Barat (Jabar) periode 2018-2023. “Karena keberhasilan itu, kemungkinan mereka ingin memecah belah kekompakan warga NU yang ingin mengantarkan Pradi-Afifah menjadi wali kota dan wakil wali kota Depok,” tukasnya.

Sementara Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) Kota Depok akhirnya menemukan oknum relawan yang menggunakan kopiah berlambang NU saat melakukan sosialisasi calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Depok, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono.

Usai dipergoki, selanjutnya oknum relawan yang mengaku sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut dibawa ke kantor pengurus NU Cabang Limo. Menurut Ketua GP Ansor Kota Depok, Abdul Kodir, dalam pengakuannya oknum kader PKS tersebut sengaja mamakai kopiah NU agar dirinya lancar dan mudah saat door to door menyosialisasikan pasangan Idris-Imam ke masyarakat.

“Ngakunya begitu. Awalnya anggota kami sempat bersitegang dengan sejumlah kader PKS lainnya, tapi akhirnya minta maaf,” kata Abdul Kodir kepada wartawan (11/11).

Lebih lanjut Kodir menjelaskan, oknum kader PKS tersebut tinggalnya tidak menetap, kerap berpindah kontrakan. Dia menambahkan, menyikapi persoalan ini, Banser NU Depok mengedepankan jalur musyawarah demi terciptanya kondisi yang aman dan kondusif.

Terkait Pilkada Depok, Abdul Kodir menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama secara organisasi sudah resmi menyatakan bahwa sikap NU adalah mengawal, mendukung, dan memenangkan pasangan calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Depok nomor urut satu, yaitu Pradi Supriatna-Afifah Alia.

“Oleh karena itu siapapun pihak jangan membawa nama organisasi atau lambang NU untuk kepentingan pasangan calon lain,” ucap Kodir. (lan)