Reka Ulang(tempo.co)

Kastara.ID, Jakarta – Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Andi Rian mengatakan, polisi terpaksa melakukan penembakan lantaran anggota Front Pembela Islam (FPI) melakukan perlawanan. Selain itu anggota FPI juga berusaha merebut senjata polisi.

Pernyataan tersebut berdasarkan hasil reka ulang adegan atau rekonstruksi yang telah dilakukan pada Ahad (13/12) malam. Andi menjelaskan, penembakan terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer (KM) 50 hingga 51. Ruas tol tersebut tersebut masuk dalam wilayah Karawang, Jawa Barat.

Dalam rekonstruksi tersebut, menurut Andi, diketahui bahwa polisi dan anggota FPI sudah terlibat baku tembak sejak di Jalan Internasional Karawang. Hingga akhirnya polisi berhasil menghentikan mobil Chevrolet Spin yang ditumpangi keenam anggota FPI di rest area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Andi menjelaskan, di rest area tersebut dua anggota FPI sudah meninggal dunia akibat saling tembak dengan polisi. Jenazah kedua anggota FPI tersebut selanjutnya diangkut dengan mobil Avanza milik polisi. Sedangkan empat anggota FPI lain yang masih hidup dibawa ke Polda Metro Jaya menngunakan mobil Daihatsu Xenia

Andi mengakui anggota FPI itu dibawa tidak dalam kondisi diborgol. Satu orang duduk di tengah dan tiga orang di kursi belakang. Saat dalam perjalanan, keempat anggota FPI itu melakukan perlawanan. Bahkan sempat berusaha merebut senjata polisi. Itulah sebabnya menurut Andi, polisi terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur.

Andi menuturkan, sebetulnya reka ulang adegan dilakukan secara terbuka, termasuk bagi awak media. Namun karena dilakukan di ruas jalan tol membuat reka adegan tersebut sulit diamati oleh awak media.

Sebelumnya, Sekretaris FPI Munarman membantah semua pernyataan polisi terkait adanya tembak menembak antara anggota FPI dengan polisi. Munarman menegaskan, anggota FPI tak ada yang memiliki senjata api.

Saat memberikan keterangan di Petamburan, Jakarta (7/12), Munarman menyebut semua klaim polisi sebagai fitnah yang sangat besar. Munarman menilai polisi telah memutarbalikkan fakta, dengan menyebut anggota FPI melakukan penembakan terlebih dahulu. (ant)