Asmat Papua

Kastara.id, Jakarta – Panglima Kodam Cendrawasih Mayjen TNI GE Supit mengatakan, TNI akan mengirimkan bantuan tenaga medis dan makanan kepada korban wabah campak dan gizi buruk yang dialami warga di Kabupaten Asmat, Papua.

“Kami sudah cek. Memang benar terjadi wabah campak yang dialami masyarakat suku Asmat. Pasukan kita sudah di Halim, hari ini sudah berangkat, tenaga medis saja bisa 30-50 orang,” kata Supit usai sertijab 9 pati dan 1 pamen TNI AD di Jakarta, Senin (15/1).

Menurutnya, wabah campak yang menimpa masyarakat suku asmat yang tinggal di pedalaman disebabkan faktor pendidikan dan kesehatan yang  masih kurang.

Seharusnya lanjut Supit, mereka mendapatkan imunisasi untuk anak-anaknya, tapi itu tidak dilaksanakan. Selain itu tempat dan tenaga medis yang ada di sana terpencar.

“Kita tahu tenaga medis di Papua kan sangat kurang, wabah campak dan gizi buruk sebenarnya tidak sebanyak itu, tetapi tetap segera ditangani,” katanya.

Ia menambahkan jumlah korban wabah campak sekitar ratusan tapi itu belum pasti. “Itu juga sedang dicek lagi,” ungkapnya.

Menurutnya, faktor mewabahnya campak tersebut pada umumnya menyerang anak-anak dan remaja, dan menularnya campak karena bergesekan di antara komunitas mereka.

“Kelompok mereka, ini kan distriknya luas, 20 sampai 30 distrik, desanya kan tersebar, dan sangat sulit, saya sudah perintahkan jajaran untuk mengecek,” ujarnya.

Terjadinya wabah campak menurutnya karena masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan imunisasi di samping juga masih terbatasnya tenaga medis.

“Harusnya imunisasi tetapi itu tidak dilaksanakan, dan tenaga medis terbatas di sana, derahnya cukup sulit, kita mau kumpulkan masyarakat susah, karena mobilitas masyarakat sehari-hari tinggi, dia masuk hutan untuk cari makan,” katanya.

Pemerintah daerah pun kata dia belum optimal menangani wabah penyakit campak di Suku Asmat. “Berharap pemda lebih peduli lagi akan hal ini,” pungkasnya. (nad)