Rupiah

Kastara.id, Jakarta – Rabu (16/5) pagi atau satu hari menjelang Ramadan, nilai tukar rupiah pada transaksi antarbank di Jakarta, bergerak melemah sebesar 35 poin menjadi Rp 14.065 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.030 per dolar AS.

Dolar AS bergerak menguat terhadap sejumlah mata uang dunia didorong meningkatnya yield obligasi Amerika Serikat menjadi 3,06 persen untuk tenor 10 tahun. “Kenaikan yield itu salah satunya didorong oleh naiknya kepercayaan investor bahwa tingkat suku bunga (bank Sentral AS) The Fed akan naik empat kali pada tahun ini,” kata Ahmad Mikail dari Samuel Sekuritas.

Sementara pelemahan nilai tukar rupiah juga didorong data neraca perdagangan yang kembali defisit. Neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 mengalami defisit 1,63 miliar dolar AS seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi domestik. Secara kumulatif Januari-April 2018, neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit 1,31 miliar dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah masih terpengaruh oleh sentimen eksternal, salah satunya prospek kenaikan suku bunga The Fed. “Minimnya sentimen positif di dalam negeri juga turut menjadi faktor yang menahan laju rupiah untuk terapresiasi,” ujar Reza.

Selain faktor meningkatnya imbal hasil obligasi AS, antisipasi pelaku pasar uang pada data tingkat konsumsi Amerika Serikat yang diperkirakan naik turut berimbas pada kembali terapresiasinya dolar AS. (mar)