KOnsensus Pekerja Migran

Kastara.id, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar menyesalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tidak membahas secara konkret penyelesaian tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya.

“ASEAN hanya menyinggung masalah Rohingya sangat normatif dan tidak ada langkah-langkah konkret,” ujar Rofi (15/11).

Menurut dia, KTT ASEAN harusnya mampu berbuat banyak terhadap tragedi di sana, karena berada di lingkup Asia Tenggara. Jangan kalah dengan Dewan Kemanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait Rohingya yang meminta militer Myanmar menghentikan proses genosida terhadap etnis Rohingya.

“Sudah sepantasnya, ASEAN menjadikan sikap tersebut sebagai panduan dalam mengambil kebijakan. Tapi apa yang terjadi selama ini justru sangat memprihatinkan dan jauh dari langkah-langkah konkret,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, acara tersebut harus mampu mengeluarkan langkah-langkah konkret penyelesaian permasalahan diatas, seperti usulan Indonesia terkait Rohingya. Skema 4 + Plus satu yang didorong oleh pemerintah terhadap kekerasan etnis di Rakhine antara lain: Empat formula tersebut yakni menjunjung perdamaian dan stabilitas di wilayah Rakhine, proteksi untuk semua warga negara tanpa memandang latar belakang suku dan agama, menahan diri secara maksimal dan tak menggunakan kekerasan, serta akses kepada sistem perlindungan kemanusiaan.

Adapun “plus 1” adalah implementasi dari rekomendasi Laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State di Persatuan Bangsa Bangsa yang dipimpin oleh Kofi Annan. Namun, sayang usulan di atas belum dilakukan hingga saat ini oleh pemerintah Myanmar.

“Pemerintah Indonesia sangat serius mendorong isu ini sebagai salah satu prioritas bahasan,” katanya. (npm)