Pembalap Italia, Marini, akhirnya berhasil memenangkan pertarungan tersebut, diikuti Zarco di posisi finis kelima, sedangkan Binder harus puas finis keenam.
Zarco melancarkan overtake di Tikungan 11 dengan diwarnai sedikit kontak, membuat Binder melebar dan kehilangan banyak waktu.
Stewards Panel tak menganggap aksi Zarco sebagai pelanggaran dan tak ada penalti.
Tapi Zarco pada awalnya sempat takut itu akan berujung penalti, yang bisa saja menjadi drama.
“Saya khawatir dan bertanya-tanya apakah saya akan mendapat penalti,” tandas Zarco usai Sprint Race yang dilansir Speedwek.com.
“Itu akan memalukan dan seperti biasa menjadi skandal. Saya senang itu tidak terjadi,” ujarnya lega.
Namun Binder menganggap overtake Zarco “sedikit pada batas”, tapi tetap tenang.
Zarco pun menerangkan bahwa dia kesulitan menyalip Binder. Hingga pada lap terakhir baru berhasil walau ada sedikit kontak.
“Menyalip Brad itu sulit. Di mana saya kuat, dia juga kuat – di tikungan 11. Kami mengalami kontak di lap terakhir, yang tidak saya inginkan karena agak rumit. Saya senang itu berhasil. Brad melihat saya datang dan hal baiknya tentang dia adalah dia tidak sebodoh itu dan memberikan ruang. Dia tahu itu adalah titik cepat dan mampu mengendalikan motornya dengan baik setelah kontak. Saya bahkan sempat berharap bisa mengejar Marini di dua tikungan terakhir karena dia mengalami masalah ban. Tapi dia menutup celah untuk saya di mana-mana,” papar Zarco.
Zarco pada akhirnya harus puas finis kelima yang kalah +0,051 dari Marini. Sedangkan Binder kehilangan +0,7 detik akibat melebar usai kontak dengan Zarco.
Seperti diketahui, belakangan ini sejumlah pembalap mengeluhkan soal penalti yang dinilai banyak pihak tidak konsisten. (tra)