ISIS

Kastara.ID, Jakarta – Sejumlah 226 warga Indonesia yang tergabung menjadi simpatisan ISIS, termasuk 42 milisi disebut masih menjadi tahanan kelompok Kurdi di utara Suriah.

Berdasarkan keterangan informasi pemerintah Indonesia, ratusan WNI itu merupakan bagian dari total 3.000 simpatisan ISIS yang ditahan oleh pasukan Syria Democratic Force (SDF) sejak kejatuhan ISIS di Raqqa pada 2017 lalu.

Total 3.000 simpatisan tersebut berasal dari berbagai negara, sebagian besar berasal dari Eropa dan Amerika Serikat.

Keterangan dari seorang sumber pejabat penanggulangan terorisme Indonesia mengatakan bahwa data intelijen menyebutkan ada sekitar 50 WNI eks milisi ISIS dan keluarganya kabur dari penjara di Suriah.

Menurut laporan South China Morning Post juga menyiarkan ada sekitar 50 WNI eks milisi ISIS dan keluarganya kabur dari tahanan kelompok Kurdi di utara Suriah.

Sejak serangan Turki ke Kurdi, setidaknya 800 tahanan ISIS dilaporkan kabur dari sejumlah tahanan di wilayah yang terdiri dari perempuan dan anak-anak berasal dari sedikitnya 54 negara.

Pemerintah Kurdi menyalahkan serangan Turki ke utara Suriah atas ratusan keluarga simpatisan ISIS yang kabur tersebut.

Sejak kejatuhan ISIS di Irak dan Suriah tahun lalu, diketahui sebanyak 12 ribu militan ISIS bersama keluarganya ditahan di sejumlah kamp penahanan Kurdi di utara Suriah. Sekitar 2.500-3.000 simpatisan ISIS itu merupakan warga asing. (yan)