Kastara.id, Jakarta – Garuda Indonesia terus meningkatkan koordinasi dengan PT Gapura dan Angkasa Pura II (AP II) untuk memaksimalkan aspek layanan terkait bagasi penumpang di Terminal 3 yang baru.

“Posko bersama kini juga berfokus pada peningkatanan layanan bagasi. Memasuki hari kedua belas memang terlihat pelayanan semakin membaik walau ada sejumlah catatan serius dalam penanganan bagasi penumpang ini,” ujar Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia Benny S Butarbutar di Jakarta, akhir pekan lalu (20/8).

Benny menambahkan, Terminal 3 memang telah menerapkan sistem baru untuk penanganan bagasi penumpang yang otomatis, yaitu Baggage Handling System (BHS). Melalui sistem bagasi secara otomatis tersebut bertujuan meminimalisir berbagai kejahatan seperti pencurian, kerusakan bagasi, serta penanganan bagasi mengingat tidak perlu melibatkan tenaga porter.

“Posko bersama ini bertugas terus-menerus memantau dan mengarahkan agar secepatnya dilakukan corrective action terhadap kendala-kendala yang muncul di lapangan. Kami mohon maaf jika masih terdapat ketidaknyamanan di masa transisi pengoperasian Terminal 3 ini,” kata Benny.

Benny mengimbau agar bagasi yang dibawa ke pesawat sebaiknya dalam bentuk koper atau persegi empat guna memudahkan sistem dan pendeteksian bagasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Dengan angka mencapai 13.000 bagasi setiap harinya, penanganan bagasi ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang. Garuda Indonesia bersama Angkasa Pura II dan Gapura Angkasa setiap harinya terus mengevaluasi dan membenahi BHS, dimana BHS terus meliputi berbagai aspek penanganan bagasi untuk para penumpang, di antaranya detection of bag jams, volume regulation, load balancing, bag counting, bag tracking, hingga redirection of bags via pusher or diverter.

Selain penanganan bagasi untuk para penumpang yang semakin membaik, Garuda Indonesia juga terus berusaha untuk mempertahankan tingkat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP) di Terminal 3 baru agar selalu di atas angka 90 persen.

“Kami terus berusaha agar dapat mempertahankan angka OTP penerbangan terus membaik. Hingga Sabtu pukul 14.00 WIB, OTP untuk di Soekarno-Hatta mencapai 91.35 persen. Angka tersebut lebih baik dibandingkan pada Jumat di jam yang sama,” ujar Benny.

Meski kecenderungan operasional membaik, lanjut Benny, namun Garuda akan terus memonitor, terlebih saat memasuki weekend dimana jumlah penumpang jauh lebih banyak dibanding hari-hari biasa.

Setiap harinya Garuda Indonesia melayani rata-rata 130 penerbangan domestik dari total rata-rata 187 seluruh penerbangan Garuda Indonesia baik domestik maupun internasional di Terminal 3 baru Bandara Soekarno Hatta.

Terkait dengan operasional penerbangan domestik di terminal baru tersebut, Garuda Indonesia mengimbau para penumpang untuk dapat berangkat lebih awal ke Bandara serta memperhatikan seluruh petunjuk-petunjuk arah yang ada maupun menghubungi petugas bandara untuk kelancaran keberangkatan. Selain itu, mengingat penerbangan internasional Garuda Indonesia masih dilayani melalui terminal 2 Bandara Soekarno–Hatta, maka untuk kelancaran proses transit, Garuda Indonesia mengimbau para penumpang yang memiliki penerbangan transit internasional untuk dapat memperhatikan jarak waktu untuk penerbangan selanjutnya untuk menghindari keterlambatan. (nad)