Gedung Parlemen

Kastara.id, Jakarta – Ketua Majelis Perwusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan megucapkan rasa syukur ketika wacana pembangunan apartemen bagi anggota DPR, Jakarta, dibatalkan.

Rencana pembangunan apartemen itu mendapatkan kritik keras dari masyarakat. Namun Zulkfili belum mengetahui informasi pembatalan Gedung DPR ini tidak sejalan dengan mitranya di parlemen yakni Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Setelah sejumlah keinginan penambahan fasilitas DPR dibatalkan, justru muncul keinginan senator dari Senayan membangun gedung baru. Ketua DPD Oesman Sapta Odang menyatakanya hari ini, dengan alasan luas gedung tempatnya bekerja sempit. “Nanti saya tanya dulu ke Pak Oesman Sapta,” ujar Zulkifli, Selasa (22/8).

Sebelumnya keinginan wakil rakyat untuk pembangunan apartemen muncul pada saat masa reses. Usulan muncul ketika DPR meminta kenaikan anggara sebesar Rp 5,7 triliun dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 4,26 triliun. Angka itu meningkat 34 persen lantaran adanya penambahan anggaran untuk penataan kawasan parlemen.

Pimpinan DPR memutuskan saat ini tidak perlu ada pembangunan apartemen untuk para wakil rakyat. Ketua DPR Setya Novanto mengaku telah mengkomunikasikan hal ini kepada Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, yang sebelumnya melontarkan usulan tersebut.

“Saya diskusikan bahwa di dalam pembangunan apartemen ini tentu perlu dipertimbangkan. Karena tempat di Ulujami maupun Kalibata yang ditempati anggota DPR yang sekarang sudah ada itu. Kalau itu dikembalikan (ke Setneg) itu prosesnya sangat panjang,” kata Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. (npm)