Kastara.id, Jakarta – Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia harus menunjukkan kepeduliannya terhadap kebiaban tentara Israel atas warga Palestina yang beribadah di Masjidil Aqsa.

Presiden Jokowi perlu mengambil inisiatif mengundang negara-negara OKI untuk mencari solusi terhadap krisis di Palestina. Begitu ditegaskan Ketua Koordinator Nasional (Kornas) Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid kepada wartawan di gedung DPR, Senin (24/7). Jazilul mengutuk keras kebiadaban tentara Israel atas warga Palestia, yang sedang beribadah di Masjidil Aqso, yang sempat ditutup tersebut.

Menurut Jazilul, kekejian Israel itu bukan saja melanggar perjanjian PBB, melainkan sebagai pelanggaran HAM berat, yang harus disikapi Presiden Jokowi dan OKI. “Presiden Jokowi seharusnya mengambil prakarsa untuk mengundang para pemimpin negara-negara Islam untuk membahas dan mencari solusi konkret atas kebiadaban tentara Israel atas Paletisna itu,” kata anggota Komisi III DPR RI FPKB ini.

Jazilul pun menyerukan umat Islam khususnya warga NU di seluruh Indonesia untuk melakukan ‘Qunut Nazilah’ agar Allah SWT menurunkan azab atas kebiadaban Israel yang nyata-nyata telah melakukan kejahatan kemanusiaan tersebut. Apalagi katanya, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, seharusnya mengambil peran untuk menghentikan pelanggaran HAM berat Israel di Palestina tersebut.

“Kami mendesak Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara muslim terbesar di dunia, sebagai solidaritas dan komitmen kemanusian yang pernah dijanjikan untuk Palestina yang berdaulat dan damai. Jadi, tunjukkanlah prakarsa Islam Indonesia untuk warga Palestina yang tertindas,” kata Ketua Umum IKAPTIQ ini.

Menurut Jazilul, mestinya Presiden RI mengambil prakarsa untuk mengundang pemimpin negara-negara OKI ke Indonesia, bukan sebatas komunikasi dan meminta-minta pada AS untuk menekan Israel. “Apalagi tindakan Israel merupakan pelanggaran berulangkali terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB dan pelanggaran HAM yang tidak dapat ditoleransi,” ujar Jazilul. (npm)