Taman Ismail Marzuki

Edi mengatakan, ini merupakan bentuk dukungan Pemprov DKI Jakarta dalam mempromosikan dan memfasilitasi para seniman Jakarta.

Pada kesempatan itu, Edi juga mendorong pihak TIM untuk terus aktif menggelar kesenian.

“2021 revitalisasi TIM ini selesai, sehingga TIM akan bertaraf Internasional. Para seniman juga harus disiapkan dan sering dilakukan kegiatan sebagai pemantik mereka,” ujar Edi.

Ketua Dewan Kesenian Jakarta Irawan menjelaskan, pada #1Mural Cikini ini menampilkan empat seniman, yaitu Anggi Ananda Riski dengan judul Mitologi of Nusantara, Reflect dengan Judul Gugur Bunga, 100 persen made in Indonesia oleh Vonny Ratna Indah, dan Edi Bonetski dengan judul Mural Jakarta Metro Slow.

“Tema-tema yang diberikan kepada muralis tidak ditentukan, mereka bebas mengekpresikan kritik dan sarannya melalui mural. Hastag (#)1 dipilih karena diharapkan akan ada seri kelanjutannya,” terangnya.

Sementara salah satu Muralis Jakarta, Anggi Ananda Riski mengungkapkan, dirinya  menampilkan 10 karakter makhluk dan tokoh mitologi dalam muralnya.

“10 makhluk mitilogi di antaranya Banas Pati, Nyi Roro Kidul, Babi Ngepet, Lembu Swana, Garuda, dan Wiro Sableng, tujuannya agar masyarakat Indonesia tetap mengenal makhluk dan tokoh-tokoh mitologi yang berkembang di Indonesia, bahwa budaya indonesia ini juga sangat beragam,” bebernya.

Ia berharap, ke depannya Pemprov DKI Jakarta semakin sering memfasilitasi para seniman untuk berkarya dan mengangkat semua yang dimiliki Indonesia.

“Sebagai seniman kami berharap ke depan karya kami selalu dipamerkan dan difasilitasi,” tandasnya. (hop)