Bursa Kerja Depok 2018

Kastara.id, Jakarta – Ribuan pencari kerja di Kota Depok sejak pagi hingga petang, menyerbu Bursa Kerja 2018 di lantai dua, Depok Mal, Jalan Raya Margonda, Kota Depok, Senin (26/3).

Pemandangan seperti bursa kerja lainnya, mereka tampak rela antre dan bersabar menunggu giliran mendapat informasi dari puluhan perusahaan yang membuka kesempatan kerja.

Wali Kota Depok Muhammad Idris yang hadir didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok Diah Sadiah menyambutnya dengan antusias mengingat Bursa Kerja ini menyediakan ribuan lowongan pekerjaan. “Mereka membutuhkan tenaga kerja dari berbagai latar belakangan pendidikan seta kompentensi yang dimiliki pelamar pekerjaan,” ujar Wali Kota.

Bursa Kerja yang berlangsung hingga Selasa (27/3) besok ini, menjadi peluang bagi warga Kota Depok, khususnya para pencari kerja. Selain itu, puluhan perusahaan yang membuka kesempatan kerja kali ini diharapkan dapat mengurangi angka penggangguran, khususnya di Kota Depok. Bahkan perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan kerja sama dengan membuat perizinan ke Pemkot Depok.

Menurut Idris, saat ini angka pengganguran di Kota Depok terbilang masih cukup tinggi. “Jadi memang masih sangat membutuhkan dan harus terus ditingkatkan. Tapi para pencari kerja juga harus mempersiapkan diri dan melihat kebutuhan lulusan yang diminati,” tambahnya.

Melihat data angka pengangguran yang masih cukup tinggi, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok Diah Sadiah mengakui bahwa hingga Maret 2018 ini masih tercatat 70 ribu pengangguran di Kota Depok yang membutuhkan lapangan pekerjaan dari berbagai lulusan sekolah.

Ditambahkannya, pihaknya terus bekerja sama dengan sejumlah perusahaan yang ada di Kota Depok untuk menampung mereka yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Kali ini 40 hingga 45 perusahaan yang ada di sini diharapkan mampu menampung sekitar 1000 lowongan pekerjaan.

Menurut Diah, merupakan hal wajar jika perusahaan pembuka lowongan pekerjaan melihat dari kelulusan dan keinginan perusahaan merekrut mereka. Apalagi Kota Depok merupakan kota jasa, sehingga sedikit sekali perusahaan dan pabrik. (*)

Reporter: Rudi Irwanto-Kastara.ID
Editor: Dwi