Sunadi

Kastara.id, Bekasi – Tahun 2017 ini Pemerintah Kota Bekasi telah meraih Sertifikat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Target selanjutnya adalah mengoptimalkan sosialisasi kepada seluruh warga Kota Bekasi seputar upaya Pemerintah Kota Bekasi meningkatkan capaian prestasinya dengan meraih Piala Adipura 2018. Upaya tersebut memperoleh beragam tanggapan dari warga Kota Bekasi. Namun secara umum, warga Kota Bekasi memberikan tanggapan positif, terutama soal peningkatan kualitas di lingkungan tempat tinggalnya.

Seperti yang diungkapkan Sunadi yang tinggal di Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Menurut pria berusia 53 tahun ini, di lingkungan tempat tinggalnya pada umumnya warga sudah melakukan upaya kebersihan lingkungan. “Kita mah memang sudah biasa mengurus kebersihan, terutama di lingkungan rumah masing-masing. Di jalan raya, di gang, atau di kebon di belakang rumah, kita urus sendiri kebersihannya,” ujarnya dengan logat Betawi.

Di lingkungan RW 05 di Kelurahan Jatimelati, menurut Sunadi, iklim gotong royong sudah menjadi budaya yang sudah seharusnya dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Soal Piala Adipura yang menjadi target Pemkot Bekasi, dirinya yakin hal itu mendapat dukungan dari seluruh warga di lingkungannya.

Secara berkala, Sunadi dan warga di sekitarnya melakukan kerja bakti bersama. Saluran air, tanaman, dan juga kebersihan di jalan lingkungan selalu terjaga. Menurutnya, salah satu cermin budaya gotong royong dan kebersihan lingkungan, bisa dilihat dari kondisi mushola dan masjidnya. “Kalau mushola dan masjidnya rapi, bersih, Insya Allah warganya juga peduli terhadap lingkungan yang bersih dan nyaman,” ungkapnya.

“Bisa dilihat kalau di lingkungan kita soal kebersihan bukan hal yang baru didengungkan. Coba lihat di gang sebelah menuju mushola, jalannya rapi dan bersih. Temboknya juga bersih dari coretan,” katanya sambil memperlihatkan lingkungan yang terbilang nyaman dan juga sehat.

Sunadi yang kesehariannya berwirausaha di toko kelontongnya Jiban, juga aktif sebagai Ketua DKM Al-Muhaimin. Di sela kesibukannya, ia sendiri yang merawat kebunnya yang cukup luas. Pohon pisang, kecapi, melinjo, serta beberapa kolam ikan lele dan gurame, ikut mengisi kesibukan rutinnya setiap hari. “Secara tidak langsung, apa yang saya lakukan menjadi contoh buat anak-anak saya, dan juga warga sekitar. Terutama bagaimana mengelola sampah daun yang saya manfaatkan sebagai pupuk,” ujarnya. (jie)