PD

Kastara.ID, Jakarta – Perseteuran dua kubu Partai Demokrat tampaknya semakin panas. Setelah kubu Kongres Luar Biasa (KLB) menuduh rivalnya menampung anggota ormas radikal, kini giliran kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding Moeldoko pernah berniat merebut partai lain.

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat AHY Kamhar Lakumani mengatakan, selama ini Moeldoko dikesankan selalu bersikap pasif saat diminta memimpin Partai Demokrat. Saat memberikan keterangan (29/3), Kamhar menuturkan, seolah Moeldoko aktor pasif yang dipinang oleh mantan kader guna memimpin Partai Demokrat.

Kamhar menegaskan, justru Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) itulah aktor aktif sekaligus aktor kunci upaya kudeta Partai Demokrat. Kamhar menegaskan, pernyataannya didukung bukti yang cukup kuat. Menurut Kamhar, Moeldoko menggunakan mantan kader sebagai operator gerombolan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).

Kamhar menambahkan, bukan kali ini saja mantan Panglima TNI itu berupaya mengambil alih partai politik. Kamhar menuding Moeldoko pernah berupaya mengambilalih parpol lain, seperti
PAN, Hanura, PPP, dan Golkar. Tapi selalu gagal karena partai-partai tersebut adalah anggota koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Langkah Moeldoko bisa merusak konstelasi dan hubungan partai koalisi dengan pemerintah.

Operasi politik yang saat ini dilakukan Moeldoko terhadap Partai Demokrat lantaran partai pimpinan AHY itu tidak bergabung dalam koalisi pemerintah. Itulah sebabnya menurut Kamhar, Moeldoko menjadi aktor aktif dalam gerakan KLB Partai Demokrat.

Tudingan tersebut langsung dibantah juru bicara Partai Demokrat kubu KLB, Ilal Ferhad. Bahkan Ilal menantang kubu AHY membuktikan tuduhan Moeldoko pernah mencoba merebut partai lain. Ilal meminta kubu AHY tidak terus-terusan bermain opini.

Bantahan juga disampaikan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. Menurutnya hubungan PAN dan Moeldoko selama ini baik-baik saja. Viva menegaskan tuduhan Moeldoko akan masuk dan berupaya merebut kepemimpinan PAN adalah tidak benar, menyesatkan, menggelikan, dan hoaks.

Viva meminta PAN tidak dikaitkan dengan konflik Partai Demokrat. Menurutnya hal itu urusan rumah tangga partai lain. Saat ini PAN fokus pada program konsolidasi organisasi partai, perkaderan, dan realisasi program sosial untuk masyarakat.

Bantahan juga disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arwani Thomafi yang mengatakan kabar Moeldoko ingin mengambil alih partainya tidak benar. Selama ini menurut Arwani tidak pernah ada gerakan yang berusaha merebut PPP.

Arwani mengatakan, pihaknya bersimpati atas konflik internal yang menimpa Partai Demokrat. Menurut Arwani, PPP mendoakan agar konfik Partai Demokrat segera selesai dengan baik. (ant)