Bank Muamalat

Kastara.ID, Jakarta – Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Hari Purnomo membantah pihaknya ikut dalam usaha penyelamatan PT Bank Muamalat Indonesia. Hari mengatakan, BRI tidak memiliki rencana mengakuisisi Bank Muamalat. Melalui siaran pers yang disampaikan pada Selasa (8/10), Hari menyebut pihaknya tengah fokus mengembangkan perbangkan syariah melalui anak perusahaannya BRI Syariah.

Bantahan serupa juga diungkapkan Corporate Secretary PT Bank Mandiri Rohan Hafas yang menyayangkan pemberitaan yang menyebut beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal melakukan investasi di Bank Muamalat. Beberapa bank BUMN yang disebutkan dalam pemberitaan tersebut adalah Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan BRI.

Rohan menyebut pemberitaan itu berasal dari pernyataan analis internasional yang menyatakan bank BUMN telah menyepakati due diligence atau uji tuntas guna berinvestasi di Bank Muamalat.

Sementara itu, Trimegah Sekuritas dalam riset yang dilakukannya pada Senin (7/10) menyatakan, BRI, BNI, dan Bank Mandiri telah ditugaskan menyematkan bank syariah pertama di Indonesia itu. Trimegah menyebut metode yang digunakan bukan melalui akuisisi. Penyelamatan dilakukan dengan membeli pinjaman sekuritas atau memberikan suntikan modal kepada Bank Muamalat.

Menurut Trimegah, Bank Muamalat setidaknya membutuhkan suntikan modal sebesar Rp 15,9 triliun hingga Rp 20,9 triliun atau rata-rata Rp 18.3 triliun. Diperkirakan proporsi masing-masing bank adalah BRI sebesar 39 persen, Bank Mandiri 38 persen, dan BNI 23 persen. Berdasarkan proporsi tersebut BRI bakal menyuntikan modal sebesar Rp 7,12 trilun, Bank Mandiri Rp 6,96 triliun, dan BNI Rp 4,2 triliun. (mar)