Flu Babi Afrika

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo khawatir wabah flu babi Afrika yang menjangkit populasi babi di kawasan Sumatera Utara (Sumut) akan menganggu ekspor babi dari Indonesia.

Syahrul mengatakan, meskipun ekspor babi tidak hanya dari kawasan Sumatera Utara, ada dari daerah lain, namun pihaknya berharap wabah ini tidak mengganggu ekspor babi dari RI (19/12). “Saya berharap enggak menganggu ekspor,” ujarnya di Jakarta.

Sebelumnya, pihaknya telah mendeklarasikan, bahwa kawasan Sumatera Utara telah terjangkit wabah flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Ia telah meminta kepada 16 pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Utara untuk mengisolasi sejumlah tempat yang terjangkit wabah ini. “Tidak seluruh Indonesia, hanya kabupaten-kabupaten tertentu di Sumatera Utara dan sudah dalam penanganan yang sangat serius termasuk mengisolasi daerah-daerah tersebut,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, untuk babi yang telah positif terjangkit flu babi Afrika harus dimusnahkan, dan dikuburkan dengan cara yang benar. Harapannya agar wabah ini tidak meluas ke berbagai daerah lain.

Diberitakan sebelumnya, hingga 11 Desember 2019, tercatat jumlah babi yang mati akibat wabah ini mencapai 27.070 ekor di 16 Kabupaten. Rata-rata kematian yang terlapor mecapai 1.000 hingga 2.000 ekor per hari. Bahkan Balai Veteriner Medan menyatakan, babi yang mati bukan karena wabah ini juga telah terinfeksi virus flu babi Afrika ini. (yan)