Nancy Pelosi and Donald Trump

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pergi berlibur ke Florida (20/12), usai resmi dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan.

Sementara itu, rencana untuk pengadilannya di Washington masih belum bisa dipastikan, sebab hingga saat ini para pemimpin senat juga belum sepakat soal prosedur dan kesaksian baru. Proses sidang diharapkan akan dimulai pada bulan Januari.

Meski dimakzulkan, posisi Trump diperkirakan akan aman saat disidang di Senat, di mana Partai Republik memiliki jumlah kursi mayoritas, sesuai apa yang akan menjadi sidang pemakzulan presiden ke-tiga dalam sejarah AS.

Tetapi kebuntuan antara Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dan pemimpin Demokrat Chuck Schumer tentang apakah akan ada saksi dan kesaksian baru – bersama dengan penolakan Ketua Kongres Nancy Pelosi sejauh ini untuk mengirim artikel-artikel pemakzulan ke Senat – telah membuat situasi semakin rumit.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, surat kabar umat Kristen Evangelis, Christianity Today, menurunkan laporan dengan menyatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump harus dipecat dari Gedung Putih karena tidak bermoral dan tak tahu arah.

Selain itu, Christianity Today menganggap keputusan Dewan Perwakilan AS kemarin untuk meneruskan proses pemakzulan Trump menandakan bahwa orang nomor satu di AS itu menyalahgunakan wewenang untuk keuntungan pribadi dan mengkhianati sumpah konstitusi.

Lebih lanjut, koran itu juga menuturkan Trump telah mengaku tindakan-tindakan imoralnya dalam bisnis maupun hubungannya dengan wanita dan mengungkit kicauan-kicauan Trump di Twitter yang kerap menebarkan kebohongan dan fitnah. (har)